1. Pembuatan Denah Ruang
Tahap pembuatan denah diperlukan untuk menentukan ruang-ruang yang dibutuhkan klien, termasuk detail-detail ukuran ruang yang diminta. Perlu penjelasan spesifik untuk ruang-ruang tertentu agar persyaratan wajib dalam perencanaan tata ruang bisa tercapai. Di dalam tahap ini diperlukan komunikasi intens antara klien dan arsitek supaya dihasilkan tata ruang yang baik dan memenuhi harapan klien
2. Pembuatan Tampak Bangunan
Hasil akhir perencanaan bisa terlihat dari muka fasad bangunan . Teknologi saat ini memungkinkan arsitek bisa membuat model 3D dari komputer untuk menampilkan hasil desain fasad bangunan secara lebih ter-visuali-sasi dengan baik. Hal ini membantu klien untuk membayangkan hasil jadi bangunan mereka.
Model,selera, dan gaya arsitektur tiap orang berbeda-beda, diperlukan kesepakatan antara arsitek dan klien untuk menentukan model dan gaya arsitektur yang diinginkan. Berbagai macam perubahan dalam tahap ini menentukan lamanya proses perencanaan.
Referensi berupa foto,majalah,buku, atau media visual apapun sangat membantu arsitek mencapai desain final yang diinginkan klien.
3. Detail Arsitektur
Beberapa klien bisa menampilkan ciri khas masing-masing orang sebagai bentuk ekspresi diri di dalam sebuah bangunan. Klien bisa meminta bantuan arsitek untuk mewujudkan ini dalam perancangan. Komunikasi antara klien dan arsitek sangat penting untuk mewujudkan ide dari klien.
Beberapa arsitek juga kadang menampilkan ciri khas arsitektural dalam suatu bangunan. Hal ini merupakan bentuk eksistensi diri dalam sebuah karya. Ciri khas arsitektural ini bisa menjadikan identitas bangunan seorang arsitek sehingga sebuah bangunan bisa lebih dihargai sebagai karya seni monumental.
4. Pembuatan DED (Detail Engineering Design)
Setelah tahap2 diatas selesai dilalui maka akan dibuat gambar detail DED. Gambar2 ini merupakan gambar acuan yang akan digunakan dalam tahap pelaksanaan bangunan. Gambar ini juga merupakan acuan untuk perhitungan anggaran biaya.
Kelengkapan gambar ini sangat penting untuk menampilkan detail-detail perencanaan dalam tahap sebelum-nya. Klien,arsitek,& kontraktor bisa mengecek kondisi pembangunan dengan gambar-gambar ini.
Lama proses desain ini fleksibel tergantung dari besar bangunan,tingkat kesulitan bangunan, & keinginan klien. Proses paling lama terjadi pada tahap nomor 1-3. Tahapan terakhir bisa lebih cepat antara 1-2 bulan atau bahkan lebih cepat karena sudah bersifat teknis.
Kendala dalam proses ini biasanya bersifat non teknis atau adanya perubahan2 karena keinginan klien itu sendiri. Arsitek biasanya berupaya untuk mempersingkat tahap ini supaya lebih efisien.
CP. Rio 0878 325 18336 (Yogyakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar